Maksimalkan Pencegahan Korupsi KPK Kembangkan Peran Perempuan

KPK bersiap mengembangkan program gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) untuk lebih memaksimalkan pencegahan korupsi di Indonesia. Wakil Ketua KPK bidang Penindakan, Basaria Panjaitan, mengatakan, program SPAK itu diharapkan bisa semakin menekan tindak korupsi di Indonesia. Dia berada di Medan sebagai salah satu pembicara di seminar yang bertopik "Pencegahan Korupsi Sejak Dini" yang diadakan Pusat Monitoring Hukum dan Politik Indonesia, Sumut.

"Selain karena jumlah perempuan cenderung semakin banyak.Kaum perempuan khususnya yang berpredikat ibu punya kekuatan besar untuk menyiapkan generasi muda yang anti korupsi," katanya di Medan, Rabu (30/3). Basaria mengaku, sebelum dia masuk, KPK sudah punya program SPAK dan dewasa ini masih menjadi satu-satunya perempuan di jajaran pimpinan KPK, maka SPAK itu akan dimaksimalkan.

Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan Saut Situmorang, mengatakan, KPK dewasa ini sedang memfokuskan pemantauan ke Sumatra Utara, Banten dan Riau mengingat kasus korupsi cukup banyak termasuk dengan tersangka dan terdakwa gubernur atau wali kota/bupatinya. Menurut Saut, provinsi yang pejabatnya banyak tertangkap karena kasus korupsi menyebabkan indeks pemberantasan korupsi Indonesia jadi rendah.

Untuk menekan tindak korupsi, kata dia, memang sebaiknya lebih penting dengan melakukan pencegahan. "Pencegahan korupsi bisa dilakukan semua pihak. Mulai dari rumah tangga," katanya. (Sumber: nasionalrepublika.co.id)

Tahun 2015 Produksi Gula Jatim Meningkat

Sepanjang tahun 2015 kemarin, Dinas Perkebunan Jawa Timur merilis sejumlah data terbaru realisasi produksi gula di Jawa Timur. Data tersebut dirangkum dari 32 Pabrik Gula yang tersebar di seluruh provinsi Jawa Timur, termasuk lahan tanaman tebu. Dari total lahan seluas 201.972 hektar, produksi gula mampu mencapai 1.217.332 ton.

"Produktivitas hablur tahun ini lebih baik, dari rata-rata 5,75 ton/ha pada tahun 2014, meningkat 6,03 ton/ha atau naik 4,87%. Demikian juga rata-rata rendemen tahun 2015 ini, jauh lebih baik dibanding rata-rata rendemen tahun 2014 sebesar 7,65%", ungkap Samsul Arifien. Artinya, teknologi budidaya tebu oleh para petani juga semakin berkembang lebih baik. Ini terbukti dengan nilai rendemen gula yang semakin tahun semakin bagus. "Ada pabrik gula yang rendemen hariannya sudah mencapai 10 persen sampai 11 persen, kami berharap tahun 2016 rendemen tinggi ini juga terjadi di pabrik gula lainnya," kata Samsul Arifien.

Untuk diketahui, tahun 2015 rendemen tebu di Jawa Timur dari 31 pabrik gula, rata-rata mencapai 8,4%. Dengan nilai rendemen harian bervariasi antar pabrik gula. Sejumlah pabrik masuk dalam kelompok 5 besar rendemen tertinggi. Paling besar, rata-rata rendemen tahunan pabrik dicapai Pabrik Gula Krebet Baru I sebesar 9,86%. Disusul Pabrik Gula Kebon Agung yang mencapai 8,84%. Selanjutnya Pabrik Gula Meritjan 8,69%; Pabrik Gula Wonolangan 8,65%; dan Pabrik Gula Asembagoes 8,62%.

Ditambahkannya, dengan produktifitas yang bagus dan nilai rendemen yang tinggi, pasti akan mempengaruhi nilai ekonomi yang didapat petani tebu. Didukung pula harga yang bagus, Harga Pokok Produksi (HPP) tahun 2015 Rp. 8.900,- per kilogram, namun harga lelang gula mencapai Rp. 9.500 sampai Rp. 10.000 per kilogram. Hal ini juga diikuti dengan lancarnya distribusi penjualan gula ke luar Jawa Timur. "Ini hasil upaya Gubernur Pakde Karwo memperjuangkan dalam mengupayakan alur distribusi perdagangan gula bisa kembali normal. Seperti melarang gula rafinasi dan impor masuk Jatim dan Indonesia Timur," terang Samsul Arifien.

Dengan hasil ini, kata Samsul, optimis pemerintah provinsi Jawa Timur dapat mewujudkan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomer 17 Tahun 2012 tentang peningkatan Rendemen dan Hablur Tebu. Terutama kepada petani dan masyarakat yang berkecimpung di sektor pergulaan. Serta penerapan Peraturan Gubernur No. 87 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Provinsi Jawa Timur No. 17 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu. Evaluasi baik terhadap kualitas bahan baku (on farm) maupun efisiensi pabrik gula (off farm) terus dilakukan.

Evaluasi efisiensi pabrik gula (off farm) dilaksanakan sejak tahun 2014 dengan tujuan memperoleh gambaran umum (existing) efisiensi pengolahan/OR PG sebagai dasar untuk menilai kinerja. Sedangkan evaluasi kualitas bahan baku (on farm) dilaksanakan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk mengetahui kualitas bahan baku tebu yang akan masuk di pabrik gula (PG) terhadap pengaruh pencapaian rendemen. "Kita sudah melakukan evaluasi efisiensi pabrik gula mulai 2014, dan tahun 2015 evaluasi bahan baku yang harus mengikuti SOP (Standart Operasional dan Prosedur) yang diatur dalam Pergub," pungkas Samsul Arifien. (SN)

Digugat Cerai, Cathy Pertahankan Rumah Tangga

Kasus yang menimpa rumah tangga Cathy Sharon rupanya ikut menarik perhatian netizen. Beberapa netizen memberikan perhatian lebih untuk Cathy Sharon yang dianggap korban karena digugat cerai suami, Eka Kusuma Putra. Cathy Sharon mengunggah foto anak-anaknya atau dirinya yang tengah tersenyum. Tak tampak masalah yang di-hadapi Cathy Sharon dari foto atau status di akun Instagram miliknya. Dan netizen memberikan komentar bernada dukungan moril untuk Cathy Sharon di Instagram.

Cathy Sharon agaknya berusaha menjalankan hidup dengan baik di tengah badai, lewat senyuman hangatnya pada anak-anaknya. Cathy Sharon memang berusaha mempertahankan rumah tangganya untuk anak-anaknya yang masih kecil-kecil, Jacob dan Carla. Namun suami Cathy Sharon tetap ingin menceraikan Cathy Sharon dengan tuduhan sang istri selalu pulang malam hingga terkait prostistusi online.
   
Selama berkarier di dunia hiburan, Cathy Sharon bisa dibilang cukup jarang diterpa kabar miring. Namun, beberapa waktu lalu mantan VJ MTV itu sempat diberitakan diduga terlibat kasus prostitusi online. Namun, media massa yang membe-ritakannya meminta maaf dan mengklarifikasi jika Cathy Sharon sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kasus prostitusi online. Berita kurang sedap itu pun sempat disebut-sebut menjadi alasan dirinya digugat cerai sang suami, Eka Kusuma.
   
Tetapi sebuah kesaksian mengejutkan datang dari Jovan Bramantyo di per-sidangan menyebutkan adanya dugaan perselingkuhan antara Eka Kusuma dengan wanita idaman lain bernama Tutut Hutami Jayanti. Jovan mengungkapkan hal itu di sidang perceraian Cathy dan Eka yang kesembilan pada 14 Maret 2016.
   
Setelah dilakukan penelusuran, sosok Tutut rupanya memiliki hubungan cukup dekat dengan Cathy Sharon. Meski tidak membenarkan dugaan perselingkuhan yang dilakukan suaminya, Cathy mengaku mengenal sosok Tutut. Tidak banyak yang dikatakan Cathy Sharon tentang Tutut. Namun, satu hal yang pasti, Cathy dan suami mengenal baik siapa Tutut. "Tutut adalah teman suami saya. Mantan suaminya adalah partner kerja suami saya," ucap Cathy.
   
Diberitakan sebelumnya, Tutut Hutami Jayanti adalah seorang single parent dengan tiga anak. Wanita usia 45 tahun itu rupanya juga cukup familiar di kalangan sosialita Ibu Kota. Seorang saksi mengatakan, pernah melihat Eka Kusuma dan Tutut menghabiskan waktu bersama. Bahkan saksi tersebut sempat memotret kebersamaan Eka dan Tutut di sebuah tempat.
   
"Mereka (Eka dan Tutut) juga terlihat (mesra) di waktu-waktu yang tidak selayaknya dan bukan lokasi yang umum," ucap Fajri Yusuf Herman, pengacara Cathy. Cathy Sharon saat ini hanya tinggal bersama kedua anaknya, Jacob Gabriel Kusuma (3 tahun) dan Carla Kusuma (5 bulan). Sementara Eka Kusuma memilih menetap di rumah orangtuanya usai melayangkan gugatan cerai.
   
Meski rumah tangganya kian memanas, Cathy Sharon mengaku akan terus berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016) Cathy sempat mengutarakan perasaannya, "Yang pasti saya masih harapkan dia punya hati nurani agar dia tetap pandang saya sebagai istrinya, tetap ingat sama anak-anaknya," kata Cathy.
   
Menurut Cathy dia sudah tidak berkomunikasi dengan Eka selama proses persidangan. Terakhir, Cathy berharap agar keutuhan keluarganya masih bisa dipertahankan. "Saya masih cinta dia dan saya masih harapkan keluarga kami tetap utuh. Maaf ya, saya harus susuin anak. Anak saya di rumah nggak dibawa. Jacob juga lagi sakit, kena flu Singapura," tutup Cathy seraya masuk mobil.
   
Cathy Sharon lahir di Jakarta, 8 Oktober 1982 adalah seorang aktris Indonesia. Lulus dari Lycée French International High School dan Business School di Australia. Cathy yang mempunyai darah keturunan Perancis, Manado, Tionghoa adalah putri pasangan Thiery Gasnier dan Hilda Limbara, sulung dari tiga bersaudara, merupakan kakak kandung dari Julie Estelle yang berprofesi sebagai foto model, bintang iklan, dan aktris Indonesia.
   
Karier entertainmentnya dimulai sebagai model dan bergabung dengan Look Modelling Agency. Beberapa kali Cathy dikabarkan dekat dengan pria, yang paling hangat adalah kedekatannya dengan Ridho Rhoma. Ternyata pilihannya jatuh kepada seorang pengusaha, Eka Kusuma. Cathy dan Eka menikah pada 14 April 2012. Keduanya sudah memiliki buah hati bernama Jacob Gabriel Kusuma (lahir 2013) dan Carla Kusuma (lahir 2015). (dbs/Progresif)

Dibandingkan di New York dan Kenya, PrepCom3 Surabaya Dihadiri Lebih Banyak Peserta

Juli 2016 nanti, agenda internasional bertajuk Prepatory Committe Meeting 3 (PrepCom3) for Habitat III digelar di Kota Surabaya, dan sebagai tuan rumah, Surabaya siap menggelar acara pertemuan persiapan terakhir sebelum konferensi United Nation Habitat III 2016 di Quito, Ekuador ini dengan sukses.

Rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini, tentunya bergantung pada peran serta semua elemen di Kota Pahlawan. Termasuk dari Asosiasi Perhotelan. Guna mengajak Asosiasi Perhotelan ikut berperan, pihak panitia mengundang para general manager hotel di Surabaya dalam rapat di ruang sidang Sekda Surabaya, Rabu (13/1).

Hadir dalam agenda tersebut perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti, agenda Prepatory Committe Meeting 3 for Habitat III di Surabaya 25-27 Juli nanti, diperkirakan dihadiri 2460 peserta yang berasal dari 136 negara.

Menurut Lana, jumlah peserta Prepatory Committe 3 for Habitat III akan jauh lebih banyak dibanding Prepatory Committe 1 di New York, Amerika Serikat pada September 2014 lalu dan Prepatory Committe 2 di Nairobi, Kenya pada April 2015 yang dihadiri kurang lebih 1000 peserta. “Prepatory Committe 3 ini merupakan pertemuan terakhir jelang kaitan UN Habitat. Karena itu, peserta UN Habitat akan hadir. Yang datang selevel menteri. Dan hotel menjadi salah satu bagian paling penting,” ujar Lana Winayanti.

Hotel-hotel di Surabaya memang harus bersiap menerima ribuan tamu dari berbagai negara. Sebab, dengan estimasi kedatangan peserta sebanyak itu, kebutuhan akan kamar hotel di Surabaya selama tiga hari selama agenda berlangsung, tentunya akan membengkak dari momen biasa. “Kebutuhan hotel akan sangat beragam. Dari mulai hotel bintang V hingga losmen. Peserta akan melihat fasilitas dan pencitraan hotelnya melalui website hotel,” sambung Lana.

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dirjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dwityo Akoro menjelaskan, selain agenda utama pada 25-27 Juli, juga akan ada site event yang digelar pada H-2 dan H+2. Bila dirangkai, acara ini berarti berlangsung dari 23 hingga 29 Juli 2016. Dwityo menyebut delegasi dari berbagai negara akan berdatangan mulai H-2.

Terkait hotel, Dwityo berharap ada kemudahan, semisal adanya rate kamar lebih rendah bagi tamu-tamu peserta Prepatory Committe 3 dibanding tamu lainnya. Termasuk juga adanya kemudahan dalam booking kamar dan pembayaran. Pihak hotel juga perlu untuk mencantumkan keterangan berapa jauh jarak tempuh hotel dari Grand City sebagai lokasinya.

“Mudah-mudahan kami dapat rate yang betul-betul sesuai dan lebih murai dari harga di luar,” ujarnya. Dwityo juga menyebut, gelaran ini tidak hanya menjadikan Surabaya sebagai tepat acara. Tetapi juga bisa berperan sebagai local economy development dalam artian mengatrol potensi wisata dan ekonomi lokal Surabaya. “Karena itu, perlu disiapkan sekarang, apa yang khas yang bisa dijadikan oleh-oleh atau cinderamata untuk peserta,” sambung dia.

Harapan pihak panitia terhadap asosiasi perhotelan, direspon oleh perwakilan dari hotel di Surabaya. Yulianto, perwakilan dari salah satu hotel di kawasan Jemursari, yang paling penting adalah adanya koordinasi yang matang. “Harapan kami ada koordinasi dari awal sehingga kami bisa alokasikan kamar sesuai keinginan panitia. Dari awal panitia harus jelas dan pasti,” ujarnya.

Sekda Surabaya, Hendro Gunawan akan rajin berkoordinasi dengan asosiasi hotel di Surabaya. Utamanya terkait informasi tentang kebutuhan jumlah kamar. Termasuk juga pentingnya akomodasi se-misal shuttle bus yang disediakan pihak hotel menuju lokasi acara.  “Kami akan percepat menginformasi-kan kepastian kamar yang dibutuhkan. Intinya jelas di awal,” ujar Sekda.

Pemkot Surabaya siap meramaikan H-2 dan H+2 agenda. Pemkot telah menyiapkan site event untuk menghibur peserta Prepatory Committe 3 fot Habitat III. “Ada site event. Ada pertunjukan teatrikal dan juga reog Ponorogo di Balai Budaya. Ketika break, peserta juga bisa menikmati wisata di Surabaya” ujarnya. Panitia juga menggagas adanya kunjungan lapangan (field trip) yakni ke kawasan nelayan di Kenjeran dan juga penataan kawasan padat penduduk. (arf/Progresif)

Bidang Pariwisata Sudah Siap Hadapi MEA

Era pasar bebas telah didepan mata. Siap tidak siap seluruh warga bangsa harus berubah menghadapi era persaingan dan perdagangan bebas ini. Tak terkecuali bagi para pelaku usaha pariwisata dan sumber daya manusianya. Kini usaha-usaha pariwisata itu beserta personalnya telah melakukan benah diri menghadapi era pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) itu.

Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Dr. H. Jarianto, MSi. Kepala Dinas yang juga Pj Bupati Trenggalek  ini mengatakan instansinya telah mendorong pelaku-pelaku usaha ataupun pekerjanya untuk melakukan sertifikasi baik usaha maupun profesinya bagi usaha-usaha yang ada di Jawa Timur. Sertifikasi itu mutlak dilakukan karena sebagai tuan rumah yang baik perlu memperlakukan tamu-tamunya dengan baik pula sesuai standard dan prosedur yang ada. Salah satunya yakni menjamin tamu agar mendapatkan pelayanan sesuai standard.
    
Jarianto mengatakan, kini telah ada 500 tenaga kerja yang sudah bersertifikasi di berbagai bidang dan akan di sertikasi lagi terhadap 500 orang lainnya tahun ini. “Industri pariwisata Jawa Timur jauh-jauh hari telah kita persiapkan dalam menghadapi pasar bebas Asean atau MEA. Kita tidak akan terkejut lagi menghadapi itu. Bahkan kita akan menjadi pe-main bukan penonton”, terang Jarianto dikantornya Jl. Wisata Menanggal Surabaya.
    
Mengenai destinasi-destinasi yang ada di Jawa Timur menurut Jarianto kini telah sadar dan juga tak kalah berbenah. Sudah banyak destinasi yang melakukan persiapan di daerah-daerah. Seperti infrastruktur-infrastruktur yang telah dibenai, sarana dan prasarananya juga dilakukan perbaikan dan pembenahan “bersolek” disana sini. “Sekarang ada banyak penambahan-penambahan hotel-hotel baru di Jawa Timur, juga jalan-jalan akses menuju lokasi wisata telah banyak dibenahi dan sarana prasarananya juga disiapkan”, lanjut Jarianto.
    
Sedangkan mengenai pemasaran pariwisata, Jarianto mengatakan, pihaknya akan terus makukan promosi-promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagai upaya itu seperti promosi dalam bentuk event bertaraf internasional semacam pameran juga akan tetap dilakukan di tahun-tahun mendatang.
   
“Pemasarannya ya kita tetap melakukan event-event bertaraf internasional seperti MTF (Majapahit Travel Fair) dan lain-lain. Untuk dalam negeri kita juga ada direct promotion di dalam negeri. Bahkan untuk kunjungan wisata dalam negeri, kita menduduki peringkat pertama di Indonesia yang terjadi selama kurang lebih lima tahun terakhir ini”, terang Jarianto.
    
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur Drs. Handoyo, MPd mengatakan sudah ada 102 hotel yang sudah bersertifikasi. Sertifikasi yang dilakukan ini menurut Handoyo telah berlangsung lama sebelum sertifikasi dilakukan oleh LSU (lembaga sertifikasi usaha).            

Sertifikasi tersebut sudah didapat sebelumnya melalui PHRI dan kini jumlah keseluruhan mencapai 102 hotel yang ada di Jawa Timur. “Sudah banyak hotel-hotel yang telah bersertifikasi baik yang ada di Surabaya maupun di luar Surabaya. Kalau hotelnya ada 102 jumlahnya yang terdata pada kita, termasuk hasil dari sertifikasi terdahulu yang dilakukan lembaga  dari luar LSU seperti PHRI”, terang Handoyo. Sementara itu jumlah kunjungan wisata ke jatim tahun ini mengalami peningkatan sebesar 12 persen dari tahun 2014 lalu yang hanya sebesar 463.431 orang. (man)